Puspensos dan Dinsos Banten Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Kota Serang
Sumber Gambar :SERANG - Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos) pada Kementerian Sosial menggelar penyuluhan sosial prioritas di Kota Serang, Jumat (4/6/2021).
Penyuluhan sosial tersebut mengenai pencegahan dan dampak stunting pada balita demi mewujudkan kesejahteraan keluarga.
Penyuluhan sosial digelar di hotel Le Dian Kota Serang dengan tema "Pencegahan Risiko dan Dampak Stunting pada balita/Anak".
Kegiatan dihadiri 50 peserta terdiri dari unsur aparatur desa, tokoh masyarakat, remaja (karang taruna, komunitas remaja), tokoh agama, dan tokoh wanita.
Sementara hadir sebagai narasumber yaitu Kepala Badiklitpensos, Kapuspensos, Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Dra. Nurhana, M.Si, Ketua DPR Komisi VIII Yandri Susanto, serta praktisi bidang Stunting.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Syahabuddin selaku Kepala Badan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Sosial.
Dalam sambutannya dikatakan bahwa, mencegah Stunting adalah program prioritas nasional yang harus kita dukung. Diharapkan melalui kegiatan Penyuluhan Sosial Prioritas ini, dapat terinformasikan pengetahuan terkait pencegahan Stunting, sehingga dapat menjadi bekal bagi kita untuk mencegah Stunting di tempat masing masing.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, mengatakan bahwa Kementerian Sosial dan Kementerian terkait lainnya mendapatkan tugas dari Presiden untuk mencegah dan menurunkan angka Stunting di Indonesia hingga 14 persen di tahun 2024.
Terkait hal ini, Komisi VIII akan mendukung sepenuhnya kerja dari Kementerian Sosial tersebut.
"Keberadaan Pensosmas sangatlah penting bagi masyarakat, sehingga kualitas dan kuantitasnya perlu ditingkatkan, mengingat Pensosmas sebagai kepanjangan tangan Kementerian Sosial, yang langsung menerima dan meneruskan informasi terkait program program Kementerian Sosial, dan program lainnya yang muaranya adalah dalam upaya mensejahterakan masyarakat," kata Yandri, dikutip dari laman Puspensos.
Kegiatan tersebut sebagai penguatan media penyuluh sosial dalam upaya pencegahan dampak dan risiko stunting pada anak/balita.
Tujuannya antara lain memperkuat peran serta tokoh-tokoh masyarakat dlm penyuluhan sosial pencegahan stunting.
Kemudian, mensosialisasikan bahaya stunting dan upaya pencegahan kepada masyarakat, meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dlm pencegahan dampak resiko stunting pada anak.
Serta mewujudkan program rencana tindak lanjut penyuluhan sosial tingkat desa sebagai basis dalam pencegahan dampak resiko stunting.
Kepala Dinsos Provinsi Banten Dra. Nurhana, M.Si dalam paparannya menyampaikan bahwa melalui program PKH dan BPNT/kartu sembako sebagai langka antisipasi intervensi dalam kontribusi rencana aksi penurunan stunting di Banten.
"Banten didukung juga dengan program replikasi PKH yakni Jamsosratu. Hal ini merupakan komitmen dan bentuk sinergi pemerintah daerah serius dalam menangani stunting," kata Kadinsos.