Perkuat Kesiapsiagaan, Dinas Sosial Provinsi Banten Kukuhkan Kampung Siaga Bencana di Kota Cilegon
Sumber Gambar :Cilegon, 29 Desember 2024 – Dinas Sosial Provinsi Banten menggelar kegiatan Pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Kecamatan Pulomerak dan Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon yang difasilitasi oleh Kementerian Sosial RI melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA). Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 27 hingga 29 Desember 2024, bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayahnya.
Program ini merupakan upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat yang melibatkan pemetaan daerah rawan bencana berdasarkan data dari InaTEWS (BMKG), IRBI (BNPB), dan PVMBG (Kementerian ESDM). Wilayah Pulomerak dan Gerogol dipilih berdasarkan risiko bencana alam Megathrust, bencana industri, dan kegagalan teknologi lainnya.
Hari Pertama: Pembukaan Resmi di Dua Kecamatan
Kegiatan dibuka serentak di dua lokasi dengan kehadiran pejabat setempat. Di Kecamatan Gerogol, pembukaan dihadiri oleh Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten, Sekretaris Dinas Sosial Kota Cilegon, serta Camat Gerogol. Sementara itu, di Kecamatan Pulomerak, acara dibuka oleh Pejabat Fungsional Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten dan Plt. Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kota Cilegon.
Peserta yang hadir di setiap kecamatan terdiri dari 60 calon pengurus dan anggota KSB serta 10 tamu undangan dari berbagai instansi, termasuk jajaran Muspika, Polsek, Koramil, dan MUI setempat serta jajaran setiap kelurahan. Pada hari pertama, peserta mendapatkan materi tentang Implementasi Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat melalui wadah Kampung Siaga Bencana (KSB).
Hari Kedua: Pelatihan Praktik Lapangan
Hari kedua difokuskan pada pelatihan lapangan yang diikuti oleh 120 peserta dari dua kecamatan. Pelatihan yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Pulomerak ini mencakup:
- Latihan bongkar pasang tenda,
- Penyusunan roadmap dan direktori data sumber,
- Penyusunan SOP penanggulangan bencana (pra, saat, dan pascabencana),
- Pola persiapan simulasi uji SOP penanganan bencana, dan
- Manajemen logistik serta identifikasi daerah rawan bencana.
Pelatihan ini juga membahas mitigasi dampak kegagalan teknologi dari industri kimia, mengingat wilayah Cilegon yang dikenal sebagai kawasan industri strategis.
Hari Ketiga: Pengukuhan dan Simulasi
Puncak acara pada hari ketiga ditandai dengan apel pengukuhan pengurus dan anggota KSB dari Kecamatan Pulomerak dan Gerogol. Pengukuhan dilakukan oleh Kepala Bidang Perlindungan Sosial Provinsi Banten, mewakili Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten.
Acara dilanjutkan dengan simulasi uji SOP penanganan bencana yang telah dirancang selama pelatihan. Simulasi ini menjadi bentuk implementasi nyata dari materi dan praktik yang telah diterima peserta.
H. Zainal Abidin, Kepala Bidang Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten, menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi langkah berkesinambungan yang signifikan dalam membangun masyarakat yang tangguh terhadap bencana.
“Kampung Siaga Bencana ini merupakan salah satu strategi nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. Saya berharap program ini dapat terus berjalan dan memberi manfaat luas, khususnya di daerah-daerah rawan bencana, dan kami akan mengupayakan kegiatan ini diselenggarakan juga di kecamatan-kecamatan lainnya” ujar Zainal.
Sementara itu dikesempatan lain, M. Agus Setiawan AW, Plt. Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, mengapresiasi antusiasme masyarakat.
“Kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah tanggung jawab bersama. Melalui KSB, masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi segala potensi bencana, baik alam, sosial, maupun non alam diantaranya kegagalan teknologi,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap risiko bencana. Dokumentasi kegiatan selama tiga hari akan menjadi bahan evaluasi dan acuan untuk pengembangan program KSB di masa depan.